Sekilas Tentang Routing

Dalam satu jaringan yang sama setiap komputer akan terhubung dengan komputer lainnya, setiap packet yang dikirim akan diterima dengan cepat dan mudah. Berbeda bila masing-masing komputer memiliki jaringan yang berbeda, misalnya dalam 1 kantor, jaringan untuk bagian SDM dipisah dengan jaringan bagian Keuangan, maka secara otomatis kedua jaringan tidak dapat berkomunikasi.

Agar dapat melakukan komunikasi antar jaringan yang berbeda dibutuhkan peralatan
yang disebut router. Router dapat berupa komputer yang dikonfigurasi sebagai router,
ataupun perangkat yang didesain khusus untuk router, misalnya dari Cisco, Adtran,
Juniper, Maipu dll.

Gambar 1. Contoh konfigurasi jaringan berbeda

Permasalahan pada gambar di atas adalah network LAN 1 yang berada pada bagian kiri dengan blok IP 192.168.10.0 tidak dapat berkomunikasi dengan network LAN 2 yang berada di sebelah kanan dengan blok IP 192.168.20.0. Untuk menghubungkan keduanya dibutuhkan router yang berfungsi untuk me-routing packet dari network LAN 1 ke LAN 2 dan sebaliknya.

Berikut konfigurasi untuk router dengan jenis sistem operasi Windows, Linux dan router
Cisco.

Windows:
Router 1 : route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 10.10.10.2
Router 2 : route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 10.10.10.1

Linux:
Router 1 : route -add 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 10.10.10.2
Router 2 : route -add 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 10.10.10.1

Cisco:
Router 1 : ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Router 2 : ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1
Gambar jaringan yang dilengkapi dengan konfigurasi router dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Jaringan dan konfigurasi router

Untuk melihat table routing pada WindowsXP, dari command prompt berikan perintah
route print, Linux dengan perintah route –n dan router Cisco dengan show ip route.

Gambar 3. Contoh tampilan perintah route print

Sekilas Tentang Multimedia

Definisi Multimedia

¨Multimedia berasal dari dua kata

  • Multi –> Banyak
  • Media/Medium –> Sarana berkomunikasi untuk menyampaikan informasi.

Berikut definisi Multimedia yaitu.

  1. Kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996)
  2. Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar, dan teks (McComick, 1996)
  3.  Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan  gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002)
  4. (Robin dan Linda, 2001) Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video
  5. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool dan link yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

“ Multimedia adalah penggunaan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video dan animasi dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi untuk menyampai informasi “

Jenis Multimedia

Mengapa Multimedia?

Menurut ¨Francis M. Dwyer

  • Penyerapan sebesar 1,5% melalui sentuhan
  • Penyerapan sebesar 3,5% melalui penciuman
  • Penyerapan sebesar 11% melalui pendengaran
  • Penyerapan sebesar 83% melalui penglihatan

Menurut riset Computer Technology Research (CTR):

  • Orang mampu mengingat 20% dari yang dilihat
  • Orang mampu mengingat 30% dari yang didengar
  • Orang mampu mengingat 50% dari yang didengar dan dilihat
  • Orang mampu mengingat 70% dari yang didengar, dilihat, dan dilakukan.

Selain itu dengan Multimedia dapat mengubah :

  • Mengubah tempat kerja.

  • Mengubah cara belanja.

  • Mengubah cara bisnis.

  • Mengubah cara memperoleh informasi.

  • Mengubah cara belajar.

Komponen Multimedia

Menurut James A. Senn, komponen multimedia

Pemanfaatan Multimedia

a. Hiburan

b. Pendidikan

c. Militer

d. Transportasi

e. Komunikasi

f. Arsitektur

g. Medis

h. Bisnis

 

Software Aplikasi Multimedia

a. Windows

  • Adobe Photoshop,
  • Macromedia
  • Swift
  • Ulead
  • Corel
  • Windows Movie maker

b. Linux

  • GIMP
  • FLPhoto
  • Sodipodi
  • Kalbum
  • Krecord
  • Audacity
  • Note Edit
  • Timidity,

Karir di Bidang Multimedia

  1. Animator
  2. Desainer grafis
  3. Editor Video
  4. Game Desainer
  5. Spesialis Efek
  6. Web Desainer

Instalasi Mosquitto MQTT Broker

Berikut adalah cara untuk menginstal Mosquitto MQTT Broker di Windows.

Download aplikas Mosquitto dari https://mosquitto.org/download/ dengan pilihan untuk sistem operasi Windows sebagai berikut :

Gambar di atas memperlihatkan versi aplikasi Mosquitto untuk Windows 64 bit dan 32 bit, tergantung dari sistem operasi yang kita gunakan. Cara mudah untuk melihat berapa bit versi Windows yang kita gunakan, cukup jalankan aplikasi dxdiag.

Pada bagian System Information tertulis Operating System : Windows 10 Pro 64-bit , artinya sistem operasi Windows yang kita gunakan adalah versi 64-bit, pilihlah untuk men-download aplikasi yang 64 bit yakni mosquitto-2.0.15-install-windows-x64.exe.

Setelah berhasil di download, install Mosquitto dengan menjalankan file mosquitto-2.0.15-install-windows-x64.exe.

Menjalankan aplikasi mosquito broker

Dari command prompt masuklah ke folder mosquito di folder “C:\Program Files\mosquitto”, jalankan aplikasi mosquito seperti gambar berikut.

Dari gambar di atas terlihat mosquito sudah running dan sedang menunggu client terhubung pada port 1883. Dengan demikian kita sudah dapat memulai koneksi ke mosquito melalui perangkat lain, misalnya dengan komputer, ESP8266 Wemos, ESP32 dll.

Install Python

Download aplikasi bahasa pemrograman Python pada site https://www.python.org/downloads/, selanjutnya install. Setelah itu install library paho-mqtt pada Python dengan mengetik perintah : pip3 install paho-mqtt

Kode Python MQTT Publish

#contoh kode MQTT publish

#nama file : kirimdata.py

import random

import time

from paho.mqtt import client as mqtt_client

broker = ‘localhost’   #bisa diganti menjadi nama server

port = 1883

topic = “datakita/templembab”

# generate client ID with pub prefix randomly

client_id = f’python-mqtt-{random.randint(0, 1000)}’

username = ‘uma123’

password = ‘umasaja’

def connect_mqtt():

    def on_connect(client, userdata, flags, rc):

        if rc == 0:

            print(“Terhubung ke MQTT Broker!”)

        else:

            print(“Gagal menghubungi MQTT Broker, kode error %d\n”, rc)

    client = mqtt_client.Client(client_id)

    client.username_pw_set(username, password)

    client.on_connect = on_connect

    client.connect(broker, port)

    return client

def publish(client):

    msg_count = 0

    while True:

        time.sleep(1)

        msg = f”Pesan {msg_count} -> Temp.: 35*C, Kelembaban : 80%”

        result = client.publish(topic, msg)

        # result: [0, 1]

        status = result[0]

        if status == 0:

            print(msg)

        else:

            print(f”Gagal mengirim pesan ke topic {topic}”)

        msg_count += 1

def run():

    client = connect_mqtt()

    client.loop_start()

    publish(client)

if __name__ == ‘__main__’:

    run()

Kode Python MQTT Subscribe

#contoh kode MQTT subscribe

#nama file : terimadata.py

import random

from paho.mqtt import client as mqtt_client

broker = ‘localhost’

port = 1883

topic = “datakita/templembab”

# generate client ID with pub prefix randomly

client_id = f’python-mqtt-{random.randint(0, 100)}’

username = ‘uma123’

password = ‘umasaja’

def connect_mqtt() -> mqtt_client:

def on_connect(client, userdata, flags, rc):

if rc == 0:

print(“Terhubung ke  MQTT Broker!”)

else:

print(“Gagal menghubungi MQTT Broker, kode error %d\n”, rc)

client = mqtt_client.Client(client_id)

client.username_pw_set(username, password)

client.on_connect = on_connect

client.connect(broker, port)

return client

def subscribe(client: mqtt_client):

def on_message(client, userdata, msg):

print(f”Diterima `{msg.payload.decode()}`”)

client.subscribe(topic)

client.on_message = on_message

def run():

client = connect_mqtt()

subscribe(client)

client.loop_forever()

if __name__ == ‘__main__’:

run()

Sekedar mengingatkan bahwa MQTT broker di atas sedang berjalan di komputer lokal atau localhost, bila MQTT broker dijalankan pada server hosting misalnya kolibriindonesia.com maka inisialisasi variable ‘broker’ pada kode Python harus diubah dari ‘localhost’ menjadi ‘kolibriindonesia.com’.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Terimakasih.

Protokol MQTT

Protokol merupakan peraturan atau prosedur untuk mengirimkan sebuah data pada perangkat elektronik. Pada sistem komputer, setiap komputer berkomunikasi dengan komputer lainnya menggunakan sebuah protokol. Banyak sekali jenis protokol, seperti UDP, FTP, TCP, ICMP dan yang sering kita pakai untuk komunikasi IoT yaitu HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). MQTT merupakan salah satu protokol yang dapat digunakan untuk komunikasi pada sistem komputer.

MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) protokol merupakan sebuah protokol yang berjalan diatas stack TCP/IP dan dirancang khusus untuk machine to machine yang tidak memiliki alamat khusus. Maksud dari kata tidak memiliki alamat khusus ini seperti halnya sebuah arduino, raspi atau device lain yang tidak memiliki alamat khusus. Sistem kerja MQTT menerapkan Publish dan Subscribe data. Dan pada penerapannya, device akan terhubung pada sebuah Broker dan mempunyai suatu Topic tertentu.

Broker pada MQTT berfungsi untuk menghandle data publish dan subscribe dari berbagai device, bisa diibaratkan sebagai server yang memiliki alamat IP khusus. Beberapa contoh dari Broker yang ada seperti Mosquitto, HiveMQ dan Mosca.

Publish merupakan cara suatu device untuk mengirimkan datanya ke subscribers. Biasanya pada publisher ini adalah sebuah device yang terhubung dengan sensor tertentu.

Subscribe merupakan cara suatu device untuk menerima berbagai macam data dari publisher. Subscriber dapat berupa aplikasi monitoring sensor dan sebagainya, subscriber ini yang nantinya akan meminta data dari publisher.

Topic seperti halnya pengelompokan data disuatu kategori tertentu. Pada sistem kerja MQTT protokol ini, topic bersifat wajib hukumnya. Pada setiap transaksi data antara Publisher dan Subscriber harus memiliki suatu topic tertentu. Contoh dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada gambar di atas desain sistem MQTT sederhana tersebut, terdapat 3 bagian penting yaitu Publisher, Broker dan Subscriber. Setiap bagian memiliki tugas masing-masing yaitu :

  1. Blok Publisher

Pada blok Publisher, terdapat beberapa sensor, seperti contoh terdapat sensor A, B dan C. Setiap sensor akan terhubung ke suatu gateway seperti Ethernet shield, ESP8266, SIM800L atau device sejenisnya yang dapat menghubungkan kita ke MQTT Broker. Antara gateway dan sensor pasti terdapat controller seperti Arduino, RaspberryPi atau sejenisnya. Tugas dari Blok Publisher ini yaitu mengirim data yang diambil dari sensor A, B dan C ke suatu MQTT Broker dengan Topic datakirim.

  1. MQTT Broker

MQTT Broker memiliki suatu alamat yang dapat diakses oleh Publisher dan Subscriber. Tugas dari MQTT Broker ini yaitu sebagai penghubung transaksi data antara publisher dan subscriber. MQTT Broker juga mengenali suatu data lewat sebuah pengelompokan atau biasa disebut topic. Ketika Publisher mengirim data sensor A, B, C dengan topic datakirim, dan suatu saat terdapat Subscriber yang melakukan subscribe dengan topic yang sama datakirim, maka bisa dipastikan Subscriber akan menerima data sensor A, B dan C dari Publisher.

 

  1. Blok Subscriber

Blok Subscriber bertugas untuk melakukan subscribe data pada topic data1. Setelah mendapatkan data yang berupa nilai sensor A, B dan C dari publisher, kita dapat mengolah data-data tersebut untuk dimasukkan ke dalam database, dianalisis atau dapat kita proses menjadi sebuah sistem monitoring yang terstruktur dan memiliki nilai jual.

Sekilas Protokol TCP/IP

TCP/IP atau singkatan dari Transmission Control Protocol/ Internet Protocol diperkenalkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) pada tahun 1969.

Internet Protocol (IP)
Protokol mewajibkan bagi semua komputer yang terhubung harus memiliki alamat yang
unik yang disebut IP Address. Tugas protokol IP melakukan pengiriman ke alamat tujuan (IP Address tujuan) tanpa terlebih dahulu memberitahukan pada komputer yang dituju. Protokol ini tidak memberikan jaminan apakah packet yang dikirim akan sampai ke tujuan atau tidak. Masalah keberhasilan pengiriman packet ditentukan oleh lapisan yang berada di atasnya yakni TCP dan UDP.

Pengalamatan IP
Komunikasi dengan protokol TCP/IP membutuhkan alamat IP (IP Address) yang unik
pada setiap komputer/perangkat komunikasi data. IP Address yang umum digunakan saat ini merupakan IP Address versi 4 (IPv4) yang terdiri atas 32 bit. IP Address versi 6
(IPv6) yang terdiri atas 128 bit sampai saat ini masih belum banyak diimplementasikan. 32 bit IP Address dibagi menjadi 4 bagian dengan masing-masing bagian terdiri atas 8
bit. Dengan kata lain IP Address memiliki 4 angka desimal dengan nilai 0 sampai 255,
misalnya : 192.168.2.1, 10.20.40.50, 172.16.250.1 dan seterusnya. Jadi formatnya : nnn.nnn.nnn.nnn

IP Address terdiri atas 3 class:

Atau dalam bentuk decimal:
Class A : xxx.nnn.nnn.nnn –> xxx=1 s/d 126
Jumlah jaringan maksimal : 126, host perjaringan : 16.7.777.214
Class B : xxx.yyy.nnn.nnn –> xxx=128 s/d 191, yyy=0 s/d 255
Jumlah jaringan maksimal : 16384, host perjaringan : 65.534
Class C : xxx.yyy.zzz.nnn –> xxx=192 s/d 223, yyy=0 s/d 255,           zzz=0 s/d 255
Jumlah jaringan maksimal : 2.097.152, host perjaringan : 254
Catatan : nnn = jumlah host

Untuk memisahkan antara Network-Id dengan Host-Id diperlukan netmask. Bagian
Network-Id menggunakan bit-bit 1 dan bagian Host-id dengan bit-bit 0.
Contoh :
Class A : IP Address : 1.1.1.1, Netmask : 255.0.0.0
Class B : IP Address : 172.1.1.1, Netmask : 255.255.0.0
Class C : IP Address : 192.168.1.1 Netmask : 255.255.255.0
Network-Id 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0 memiliki 254 host dengan
pembagian sebagai berikut :

Network-Id                : 192.168.1.0
Nomor IP pertama    : 192.168.1.1
Nomor IP kedua        : 192.168.1.2
: dst…
Nomor IP terakhir      : 192.168.1.254
Nomor IP broadcast   : 192.168.1.255

Mudahnya, untuk mengetahui jumlah host cukup lakukan pengurangan angka 256 dengan netmask host-id dikurang 2, berkaitan dengan masalah di atas maka jumlah host=256-0-2=254 host. Angka 2 diperoleh dari IP network-id dan IP broadcast yang tidak dihitung sebagai host.

Pembagian Jaringan
Dengan mengutak-atik netmask kita dapat membagi suatu jaringan menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil dengan cara mengubah nilai netmask host-id. Nilai ini sudah ditetapkan yakni 0, 128, 192, 224, 240, 248, 252, 254, 255, nilai ini diperoleh dari nilai biner.
00000000   = 0
10000000   = 128
11000000   = 192
11100000   = 224
11110000   = 240
11111000   = 248
11111100   = 252
11111110   = 254
11111111   = 255

Misalnya jaringan 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 akan dibagi menjadi 2 network yang
sama jumlah hostnya maka mask yang 255.255.255.0 diubah menjadi 255.255.255.128.
Sehingga jaringannya menjadi:
– 192.168.1.0 mask 255.255.255.128
– 192.168.1.128 mask 255.255.255.128
Dengan jumlah host masing-masing jaringan adalah 256-128-2=126 host.
Untuk jaringan 192.168.1.0 diperoleh:
192.168.1.0 – network-id
192.169.1.1 – IP pertama
: dst…
192.168.1.126 – IP terakhir
192.168.1.127 – IP broadcast
Untuk jaringan 192.168.1.128 diperoleh:
192.168.1.128 – network-id
192.169.1.129 – IP pertama
: dst…
192.168.1.254 – IP terakhir
192.168.1.255 – IP broadcast

Pembagian menjadi jaringan yang lebih kecil lagi dapat dilakukan dengan cara yang sama yakni dengan mengubah mask host-id.
Catatan: Jaringan 127.0.0.0 tidak digunakan sebagai IP Address, karena sudah
dialokasikan sebagai loopback address. Misalnya, IP 127.0.0.1 digunakan sebagai IP
local perangkat atau sering juga disebut sebagai localhost.

TCP dan UDP
TCP dan UDP adalah protokol pengiriman data pada jaringan IP. TCP (Transfer Control
Protocol) adalah protocol yang menjamin data yang di kirim sampai ke tujuan dengan
utuh (reliable). Sebelum berkomunikasi harus terjadi hubungan komunikasi secara
virtual, itu sebabnya protocol TCP disebut protocol yang connection oriented. Protocol
TCP akan melakukan permintaan ulang data yang rusak dan TCP pengirim akan mengirim kembali data yang diminta. Contoh aplikasi yang menggunakan protocol ini seperti aplikasi online perbankan.

Sedangkan UDP (User Datagram Protocol) adalah protocol yang tidak memerlukan
hubungan dengan host lain. Aplikasi yang menggunakan protocol UDP terus-menerus
melakukan pengiriman data tanpa perlu menguji apakah data yang dikirim diterima atau
tidak dan benar atau tidak. Contoh aplikasi yang menggunakan protocol ini seperti VoIP
(Voice over IP), Audio Streaming, Video Streaming.

GEOLOKASI/GEOLOCATION

Geolokasi biasa dikenal juga dengan browsing sadar-lokasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan mendeteksi dan mencatat dimana Anda dan orang lain berada. Informasi geolokasi dapat diperoleh melalui data alamat IP pengguna, alamat MAC (Media Access Control), RFID (Radio-frequency identification), lokasi koneksi Wi-Fi, atau koordinat GPS( Global Positioning System).

Membuat geolocation sederhana

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>Layanan Geolocation</title>

<meta name=”viewport” content=”initial-scale=1.0, user-scalable=no”>

<meta charset=”utf-8″>

<style>

html, body {

height: 100%;

margin: 0;

padding: 0;

}

#map {

height: 100%;

}

#floating-panel {

position: absolute;

top: 10px;

left: 25%;

z-index: 5;

background-color: #fff;

padding: 5px;

border: 1px solid #999;

text-align: center;

font-family: ‘Roboto’,’sans-serif’;

line-height: 30px;

padding-left: 10px;

}

</style>

</head>

<body>

<div id=”floating-panel”>

<input id=”address” type=”textbox” value=”Medan, Indonesia”>

<input id=”submit” type=”button” value=”Geolokasi”>

</div>

<div id=”map”></div>

<script>

function inisialpeta() {

var map = new google.maps.Map(document.getElementById(‘map’), {

zoom: 8,

center: {lat:3.597031, lng: 98.678513}

});

var geocoder = new google.maps.Geocoder();

 

document.getElementById(‘submit’).addEventListener(‘click’, function() {

geocodeAddress(geocoder, map);

});

}

 

function geocodeAddress(geocoder, resultsMap) {

var address = document.getElementById(‘address’).value;

geocoder.geocode({‘address’: address}, function(results, status) {

if (status === ‘OK’) {

resultsMap.setCenter(results[0].geometry.location);

var marker = new google.maps.Marker({

map: resultsMap,

position: results[0].geometry.location

});

} else {

alert(‘Geolokasi tidak berhasil menampilkan hasil: ‘ + status);

}

});

}

</script>

<script async defer

src=”https://maps.googleapis.com/maps/api/js?key=AIzaSyAb36UDFNyO28ZX0Bi7lfRFMZLHCRsS8hc&callback=inisialpeta”>

</script>

</body>

</html>

Latitude Dan Longitude

LATITUDE DAN LONGITUDE

Garis-garis vertikal dan horisontal pada sebuah peta atau atlas,
Itulah garis bujur (longitude) dan garis lintang (latitude). Longitude dan Latitude adalah suatu sistem koordinat geografis yang digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Latitude atau garis lintang adalah garis yang menentukan lokasi berada di sebelah utara atau selatan ekuator. Garis lintang diukur mulai dari titik 0 derajat dari khatulistiwa sampai 90 derajat di kutub. Longitude atau garis bujur adalah digunakan untuk menentukan lokasi di wilayah barat atau timur dari garis utara selatan yang sering disebut juga garis meridian. Garis bujur diukur dari 0 derajat di wilayah Greenwich sampai 180 derajat di International Date Line.

Garis tengah diantara kutub merupakan sebuah lingkaran besar yang membagi bumi menjadi 2 bagian yaitu utara dan selatan. Lingkaran garis imajiner ini akan semakin mengecil ketika mendekati kutub. Garis lintang digunakan untuk membatasi corak iklim di permukaan bumi sedangkan garis bujur untuk menentukkan waktu dan tanggal. Berikut ini pembagian iklim di bumi menurut bata garis lintang:

  • 23,5-23, 5 LU/LS = iklim tropis
  • 23,5-40 LU/LS = iklim subtropis
  • 40 LU-66,5 LU/LS = iklim sedang
  • 66,5 -90 LU/LS = iklim kutub

Beda halnya dengan garis bujur atau meridian, ia tidak memiliki batas utama penanda awalnya suatu garis bujur sampai batas titik 0 derajat disepakati di Greenwich Inggris pada tahun 1884. Jadi sampai abad ke 19 tidak ada ketentuan baku untuk titik tolak penanggalan di bumi dan setiap wilayah/negara memiliki kebijakan masing-masing. Sama seperti garis lintang, jarak antar garis bujur juga ditulis dalam satuan derajat. Penulisannya pada koordinat peta juga sama seperti penulisan untuk Garis Lintang. Yang membedakan hanyalah simbol huruf di belakangnya. Misalnya huruf B untuk Bujur Barat dan huruf T untuk Bujur Timur. Pada peta internasional, huruf E (East) untuk Bujur Timur dan huruf W (West) untuk Bujur Barat.

1 Derajat garis bujur sama dengan  atau 111,32 km. Satuan derajat bisa juga disebut jam sehingga setiap derajat terbagi menjadi 60 menit dan setiap menit terbagi menjadi 60 detik. Dalam penulisan letak astronomis contohnya 60º 23′ 14”S, maka dibaca sebagai 60 derajat 23 menit 14 detik Lintang Selatan. Pada sistem pemetaan internasional huruf U sebagai Lintang Utara diganti dengan huruf N (North). Kombinasi antara garis lintang dan garis bujur akan membentuk suatu koordinat lokasi di permukaan bumi dengan sumbu x sebagai garis lintang dan sumbu y sebagai garis bujur dalam koordinat kartesius.

  • Latitude = garis lintang mengarah dari khatulistiwa (0) ke kutub selatan, atau khatulistiwa ke kutub utara (sudut 0-90 dan 0 -90)
  • Longitude = garis bujur adalah garis horizontal seperti dari khatulistiwa. Sudut 0 (Greenwich) ke arah Hawai adalah 0-180, sedangkan kebalikannya dari 0 ke -180

Latitude adalah garis yang horisontal / mendatar. Titik 0 adalah sudut ekuator, tanda + menunjukan arah ke atas menuju kutub utara, sedangkan tanda minus di koordinat Latitude menuju ke kutub selatan.
Titik yang dipakai dari 0 ke 90 derajat ke arah kutub utara, dan 0 ke -90 derajat ke kutub selatan

Longitude adalah garis lintang . Angka dari sudut bundar bumi horisontal. Titik diawali dari 0 ke 180 derajat, dan 0 ke-180 ke arah sebaliknya.
Titik 0 dimulai dari garis negara Inggris. Mengarah ke Indonesia akan menjadi angka positif. Kebalikannya koordinat Longitude minus adalah arah kebalikan.

 

Rep. Spanberger, Secretary of Agriculture Vilsack Discuss Broadband Expansion With Central Virginia Farmers

Broadband internet access is no longer a luxury — it’s a necessity that has the potential to transform rural communities and enhance economic opportunities for Virginia farms and other businesses.

in Amelia County on June 18 for a roundtable discussion on issues facing the farm economy as it rebuilds from the COVID-19 crisis. They discussed trade concerns, estate taxes, conservation efforts and vertical integration, with a focus on expanding broadband internet infrastructure.

Vilsack and Spanberger toured Featherstone Farm in Amelia County, a grain crop and seed operation. The farm is operated by Amelia County Farm Bureau members Colin and Robyn Whittington, who explained how they use newly available broadband internet to deploy precision agriculture technology.

Broadband connectivity allows equipment like cloud-connected planters, irrigators, tractors and harvesters to automatically change application rates for seed, fertilizer and other inputs. This improves sustainability by allowing farmers to apply less water, protect soil health and plant seeds to achieve optimal yield and reduce environmental impact.

President Joe Biden’s American Jobs Plan is calling for a $100 billion investment to connect all Americans with broadband. A 2019 USDA report found the deployment of both broadband internet and precision agriculture technology on U.S. farms could result in at least $47 billion in new economic benefits every year. Biden’s infrastructure proposal is still being negotiated in Congress.

“Millions of rural Americans still lack access to high-speed broadband internet, and that’s why Rep. Spanberger is fighting so hard to secure funding for high-speed broadband from USDA and other federal agencies for her district,” Vilsack said.

Last year she announced $28 million in federal funding for high-speed broadband internet infrastructure projects in Louisa, Orange, Goochland and Powhatan counties through the USDA’s Broadband ReConnect Program. Spanberger serves on the U.S. House Committee on Agriculture and chairs its conservation and forestry subcommittee.

“The past year and a half has been a challenging period, especially for many of our area’s farmers and producers,” she said. “While there is much work ahead to support the rural economy and invest in the next generation of crop and livestock producers, I am optimistic about how this moment of economic recovery can create new opportunities for central Virginia farmers and producers.”

Area Atau Bidang Aplikasi Internet of Things (IoT)

Gambar Internet of Things

Aplikasi potensial dari IoT sangat banyak dan beragam, menyebar hampir ke semua bidang kehidupan sehari-hari individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan. Aplikasi IoT mencakup lingkungan / ruang “pintar” dalam domain seperti: Transportasi, Bangunan, Kota, Gaya Hidup, Ritel, Pertanian, Pabrik, Rantai Suplai, Darurat, Kesehatan, Interaksi pengguna, Budaya dan pariwisata, Lingkungan dan Energi. Berikut beberapa aplikasi IOT yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.

(1) Internet of Smart Living (IOsL)

Internet of Smart Living (IOsL) dapat diterapkan untuk beberapa kegunaan seperti Peralatan Remote Control berguna untuk mengaktifkan dan menonaktifkan peralatan dari jarak jauh untuk menghindari kecelakaan dan menghemat energi. Pemantauan Cuaca berguna untuk menampilkan kondisi cuaca di luar ruangan seperti kelembaban, suhu, tekanan, kecepatan angin dan tingkat hujan dengan kemampuan untuk mengirimkan data jarak jauh. Peralatan Rumah Pintar seperti, kulkas dengan layar LCD memberi tahu apa yang ada di dalamnya, makanan yang akan kadaluarsa, bahan-bahan yang perlu dibeli dan dengan semua informasi yang tersedia di aplikasi Smartphone, Mesin cuci memungkinkan untuk memantau cucian dari jarak jauh, dan Peralatan dapur dengan antarmuka ke aplikasi Smartphone memungkinkan kontrol suhu dapat diatur dari jarak jauh dan memantau alat pembersihan sendiri pada oven. Pemantauan Keamanan seperti kamera, dan sistem alarm rumah membuat orang merasa aman dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Sistem Deteksi Intrusi dapat diterapkan untuk Deteksi jendela dan pintu berguna untuk mencegah terjadian pencurian di rumah. Energi dan Penggunaan Air dapat diterapkan untuk Energi dan pemantauan konsumsi pasokan air yang berguna untuk mendapatkan informasi tentang cara menghemat biaya dan sumber daya

(2) Internet of Smart Cities (IOsC)

Internet of Smart Cities (IOsC) dapat diterapkan untuk beberapa kegunaan seperti Kesehatan Struktural yaitu Pemantauan getaran dan kondisi material di gedung, jembatan dan monumen bersejarah, Pemantauan Petir seperti pencahayaan adaptif cerdas dan cuaca di lampu jalan, Keselamatan seperti Pemantauan video digital, manajemen pengendalian kebakaran, sistem pengumuman publik, Transportasi untuk Jalan Pintar dan Cerdas dengan cara memberikan pesan peringatan dan pengalihan sesuai dengan kondisi iklim dan kejadian tak terduga seperti kecelakaan atau kemacetan lalu lintas, Parkir Cerdas seperti untuk Pemantauan waktu-nyata ketersediaan ruang parkir di kota membuat penduduk dapat mengidentifikasi dan memesan ruang terdekat yang tersedia, Pengelolaan Limbah seperti untuk deteksi tingkat sampah dalam wadah untuk mengoptimalkan rute pengumpulan sampah. Tong sampah dan daur ulang sampah dengan RFID memungkinkan petugas kebersihan untuk melihat kapan sampah telah dan akan dikeluarkan

(3) Internet of Smart Environment (IOsE)

Aplikasi IoT untuk Internet of Smart Environment (IOsE) seperti Pemantauan Polusi Udara yaitu Pengendalian emisi CO2 dari pabrik, polusi yang dipancarkan oleh mobil dan gas beracun yang dihasilkan di lahan pertanian, Deteksi Kebakaran Hutan yaitu Pemantauan gas pembakaran dan kondisi kebakaran pendahuluan untuk menentukan zona peringatan, Pemantauan cuaca yaitu pemantauan kondisi cuaca seperti kelembaban, suhu , tekanan, kecepatan angin dan hujan, serta Deteksi Dini Gempa Bumi, Kualitas Air: Studi kesesuaian air di sungai dan laut untuk kelayakan dalam penggunaan air minum, Sungai Banjir seperti Pemantauan variasi ketinggian air di sungai, bendungan dan waduk selama hari hujan, Melindungi satwa liar yaitu Melacak kerah menggunakan modul GPS / GSM untuk mencari dan melacak binatang liar dan berkomunikasi pada koordinat mereka melalui SMS.

(4) Internet of Smart Industry (IOsI)

Gas Peledak dan Berbahaya: Deteksi kadar gas dan kebocoran di lingkungan industri, lingkungan pabrik kimia dan tambang di dalam, Pemantauan kadar gas beracun dan oksigen di dalam pabrik kimia untuk memastikan keselamatan pekerja dan barang, Pemantauan tingkat air, minyak dan gas dalam penyimpanan tangki dan Wadah, Pemeliharaan dan perbaikan: Prediksi awal tentang kerusakan peralatan dan pemeliharaan layanan dapat secara otomatis dijadwalkan sebelum kerusakan bagian aktual dengan memasang sensor di dalam peralatan untuk memantau dan mengirim laporan.

(5) Internet of Smart Health (IOsH)

Pemantauan Pasien: Pemantauan kondisi pasien di dalam rumah sakit atau rawat inap dan rawat jalan, Pemeriksaan Kesehatan: Pengendalian kondisi penyimpanan vaksin, obat-obatan dan elemen organik di dalam freezer, Deteksi Jatuh: Bantuan untuk orang tua atau orang cacat hidup mandiri, Kesehatan Gigi: sikat gigi yang terhubung dengan Bluetooth Aplikasi smartphone menganalisis penggunaan menyikat gigi dan memberikan informasi tentang kebiasaan menyikat gigi pada Smartphone untuk informasi pribadi atau untuk menunjukkan informasi kepada dokter gigi, Pemantauan Aktivitas Fisik: Sensor nirkabel ditempatkan di atas kasur untuk merasakan gerakan kecil, seperti pernapasan dan detak jantung serta gerakan besar yang disebabkan dengan melemparkan dan memutar saat tidur, menyediakan data yang tersedia melalui aplikasi pada Smartphone.

(6) Internet of Smart Energy (IOsE)

Internet of Smart Energy (IOsE) dapat diterapkan seperti Smart Grid: Pemantauan dan manajemen konsumsi energi, Turbin Angin / Pembangkit Listrik: Memantau dan menganalisis aliran energi dari turbin angin & pembangkit listrik, dan komunikasi dua arah dengan meter cerdas konsumen untuk menganalisis pola konsumsi, Pengontrol Catu Daya: Pengontrol untuk Pasokan daya AC-DC yang menentukan energi yang dibutuhkan, dan meningkatkan efisiensi energi dengan lebih sedikit limbah energi untuk pasokan daya yang terkait dengan komputer, telekomunikasi, dan aplikasi elektronik konsumen, Instalasi Fotovoltaik: Pemantauan dan optimalisasi kinerja di pembangkit energi surya.

(7) Internet of Smart Agriculture (IOsA)

Internet of Smart Agriculture (IOsA) penerapannya seperti Rumah Hijau: Kontrol kondisi iklim mikro untuk memaksimalkan produksi buah-buahan dan sayuran dan kualitasnya, Kompos: Kontrol tingkat kelembaban dan suhu di alfalfa, jerami, jerami, dll. Untuk mencegah jamur dan kontaminan mikroba lainnya, Peternakan / Penelusuran Hewan: Lokasi dan identifikasi hewan yang merumput di padang rumput terbuka atau lokasi di kandang besar, Studi ventilasi dan kualitas udara di tambak dan deteksi gas berbahaya dari kotoran, Perawatan Keturunan: Kontrol kondisi tumbuhnya keturunan di peternakan hewan untuk memastikan kelangsungan hidup dan kesehatannya, Pemantauan lapangan: Mengurangi pembusukan dan limbah tanaman dengan pemantauan yang lebih baik, perolehan data berkelanjutan yang akurat, dan pengelolaan bidang pertanian, termasuk kontrol pemupukan, listrik, dan penyiraman yang lebih baik.

Bidang atau area aplikasi IoT sangat beragam dan aplikasi IoT dapat melayani pengguna yang berbeda. Kategori pengguna yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Dari perspektif IoT ada tiga kategori pengguna penting: (1) Warga individu, (2) Komunitas warga (warga kota, wilayah, negara atau masyarakat secara keseluruhan), dan (3) Perusahaan

Internet of Things, Implikasi dan Solusinya

IoT1

Internet of Things (IoT) terdiri atas milyaran perangkat-perangkat kecil yang saling terhubung melalui internet, mulai dari peralatan rumah tangga, kendaraan, dan semua peralatan yang diberi sentuhan teknologi elektronik, software, sensor, aktuator yang menyebabkan peralatan dapat mengumpulkan data, saling terhubung, berinteraksi, berkolaborasi dan saling bertukar informasi..

Pasar IoT terus berkembang dan semakin banyak peralatan yang akan terhubung ke internet. Menurut Samsung dalam Global IoT Market Trend and Prospect, IoT berkembang dengan kecepatan luar biasa dan pasar IoT akan menjadi kekuatan dominan di seluruh spektrum industri yang terkait dengan teknologi. Pendorong utama di balik kekuatan pertumbuhan ini adalah banyaknya koneksi yang dibangun di antara berbagai jenis perangkat, layanan, dan informasi.

Saat dunia semakin terhubung dengan internet, banyak pakar industri yang memberi kesaksian tentang pertumbuhan IoT yang lebih besar di masa depan. Menurut International Data Corporation (IDC), pasar IoT diperkirakan tumbuh dari $655,8 miliar pada tahun 2014 menjadi $1,7 triliun pada tahun 2020. Pasar yang luas ini terdiri dari pasar modul/sensor, konektivitas, layanan dan teknologi pendukung lainnya.

Mengacu pada Cisco Global Cloud Index: Forecast and Methodology 2013-2018 White Paper, secara global, data yang dihasilkan oleh perangat IoT akan 277 kali lebih besar dibanding data yang dikirimkan ke data center dari pengguna internet dan 47 kali lebih besar dibanding total lalu lintas data center sebelum tahun 2018. Jumlah data ini akan mencapai 403 ZB (ZettaBytes) per tahun (33.6 ZB per bulan) tahun 2018, naik dari 113.4 ZB per tahun (9.4 ZB per bulan) di tahun 2013.

Mayoritas bisnis IoT difokuskan pada teknologi komunikasi jarak dekat seperti WiFi, Zigbee, dan Bluetooth. Rumah dan kantor pintar, di mana peralatan rumah tangga atau kantor seperti kulkas, televisi, printer, card reader dan sistem pencahayaan, semuanya tersambung ke internet.

IMPLIKASI

Pada skala kecil, keberadaan sensor-sensor dan perangkat di dalam rumah dapat menghasilkan salinan data keadaan di dalam rumah. Dan pada skala yang lebih luas, data dari IoT dapat menggambarkan keadaan suatu kota, seperti Medan, Jakarta dan Bandung, informasi produktivitas kota sampai informasi komponen vital suatu kota seperti tingkat transportasi, energi dan kesehatan kota.

IoT seperti smart thermostats dapat mengatur suhu ruangan jarak jauh dan peralatan ini mampu belajar sendiri memanaskan dan mendinginkan ruangan secara otomatis. Smart lighting dapat mengendalikan pencahayaan, smart security dapat memonitor keamanan rumah 24 jam.

Kota yang memanfaatkan IoT, kondisi transportasi dan pengaturan lalu-lintasnya dapat dikendalikan dari jarak jauh, bahkan dapat mengatur dengan sendirinya. Penyaluran energi listrik dan sistem pemanasan juga dapat dikendalikan. Tingkat kebutuhan dan penyaluran air untuk masyarakat juga dapat dimonitor dan dikendalikan. Dengan teknologi IoT, pelayanan pengelolaan sampah dapat berlangsung dengan otomatis.

Menurut data dari Externetworks, 70% perangkat IoT memiliki celah keamanan. Saat peralatan IoT terhubung ke internet maka terbuka potensi pengamatan dan penyalahgunaan data secara tidak terkendali. Pada skala kecil, bila kulkas IoT yang terhubung ke internet mampu mendeteksi kebiasaan dan konsumsi makanan pengguna, maka data itu dapat dimanfaatkan lawan untuk menghentikan laju supply bahan makanan tertentu.

Jika jam tangan IoT mampu mendeteksi ketidakstabilan detak jantung, maka data pribadi itu dapat disalahgunakan. Dan thermostatspun akan mendinginkan ruangan yang suhunya sudah sangat dingin, smart lighting akan bercahaya di siang hari dan mati di malam hari. Begitu juga dengan peralatan smart-smart lainnya.

Dalam skala kota, kondisi transportasi yang kacau dapat berdampak pada produktivitas, energi yang salah sasaran dapat berdampak pada ketidakadilan. Penyaluran dan persediaan air serta pengelolaan sampah yang tidak maksimal dapat berdampak luas pada kesehatan masyarakat.

SOLUSI

Saat akan mengimplementasikan IoT, pastikan perangkat IoT memiliki fitur keamanan standar IETF seperti HTTPS, TCP dan IP. Otorisasi IoT minimal relevan dengan standar IoT umumnya yakni ACE (Authorization and Authentication in Constrained Environments), CoRE (Constrained Restful Environments) dan COSE (CBOR Object Signing & Encryption).

Pastikan software IoT dalam keadaan terkini, pilih vendor IoT yang bereputasi baik, upgrade keamanan koneksi internet dengan tetap menjaga kerahasiaan password. Apabila IoT terhubung ke cloud server, pastikan resiko yang akan terjadi apabila perangkat disambungkan. Terakhir, untuk mencegah serangan ke dalam jaringan internet IoT, gunakan Virtual Private Network (VPN) pada router. Resiko IoT selalu ada, pastikan Anda paham akan resikonya.